[Book Review] The Saint's Magic is Omnipotent (聖女の魔力は万能です)
- Syllia Stera
- Apr 10, 2021
- 3 min read
Updated: Jul 4, 2021

Judul: Seijo no Maryoku wa Bannou desu (The Saint's Magic is Omnipotent; 聖女の魔力は万能です)
Pengarang: Tachibana Yuka (橘由華)
Bahasa: Bahasa Jepang ISBN: 978-4040721859
Summary:
Takanashi Sei, seorang mbak-mbak office lady umur pertengahan 20 tahun-an, tiba-tiba di-summon ke isekai sebagai saintess ketika baru sampai di rumah setelah lembur sampai tengah malam. Setelah sampai di isekai, ternyata malah dicuekin karena yang ter-summon ada 2 orang, dan karena cewek satu lagi yang di-summon lebih muda dan lebih cantik, jadilah si pangeran milih cewek yang imut.
Tentu saja Sei awalnya bete berat, tapi untungnya bawahan si pangeran jauh lebih punya akal sehat dan hati nurani. Awalnya Sei diijinkan tinggal di istana, tapi karena bosen nggak ada kerjaan, akhirnya dia memilih untuk kerja di pusat penelitian tanaman obat kerajaan. Jadilah Sei memulai hidup baru di isekai bukan sebagai saintess yang menyelamatkan dunia, tapi sebagai researcher di lab yang kerjanya tiap hari bikin obat dan potion.
Di laboratorium, Sei hidup enak dapet tempat kerja yang asik sesuai passion, atasan dan rekan kerja yang baik, dan pola hidup work-life balance yang sehat. Tapi namanya juga manusia pindahan isekai, sudah pasti OP jaog dibandingkan orang biasa dong. Dan tentu kemampuannya ini menarik perhatian beberapa petinggi kerajaan.
Setelah berbagai kejadian, mulai terkuak kalau sebenarnya Sei adalah saintess yang asli. Sei awalnya agak malas ngurusin segala urusan saintess ini karena terlanjur kesel sama kelakuan pangeran yang dulu nyuekin dia, tapi karena pada dasarnya dia orang baik, akhirnya dia mau juga memakai kekuatannya buat bantu kecil-kecilan pekerjaan orang disekitarnya- termasuk crushnya, mas kapten tentara kerajaan.
Demikianlah kehidupan sehari-hari Sei, seorang researcher merangkap saintess pembawa kedamaian.

Yeah, another isekai. Sengaja ngebahas ini karena animenya udah mulai disiarkan sejak minggu pertama April, hence the necessity to read the novel first. Apalagi karena novel ini cukup populer sampai punya beberapa adaptasi komik dan sekarang pun ada animenya juga.
Di forum-forum yang membahas novel isekai, novel ini selalu dapat review positif. And yeah, I can see why. Tema ceritanya memang klise: girl summoned to isekai as a saintess who will save the world. Tapi jarang sekali ada scene jebum-jebum battle seru menyelematkan dunia. Disini kita disuguhin sama kehidupan sehari-harinya Sei; kerja, masak, belajar, hang out sama teman sekantor, dll. The so-called isekai slow life, if you get what I mean.
Slow life adalah point penting dari novel ini. Memang ada beberapa konflik, tapi penyelesaiannya kalem dan dewasa banget. Kita nggak akan menemukan bacotan ala shounen disini karena tokoh-tokohnya rata-rata orang dewasa yang logis, sabar dan punya akal sehat. Sulit buat nyari antagonis disini (kecuali si pangeran mungkin?) karena nggak ada tokoh yang bener-bener jahat. Which is a good thing buat orang yang pengen bacaan ringan karena kita jarang banget akan merasakan perasaan gregetan karena konfliknya.
Selain slow life, karena ini adalah novel otome ya tentu saja bakalan ada otome vibes dan cowok-cowok ganteng bertebaran di sekitar tokoh utama. Tapi sayangnya romance disini perkembangannya lebih lambat daripada kecepatan jalan kura-kura. Sejauh ini sudah ada 7 volume novel tapi masih belum terlihat pekembangan hubungan Sei dan Albert, mas crush-nya Sei. Jadi kalau baca novel ini dengan ekspektasi ingin otome yang doki-doki, maka anda sudah datang ke tempat yang salah karena sepertinya romance bukan fokus utama dari novel ini.
Sayangnya cerita slow life kayak gini punya satu kelemahan, yaitu lama-lama jadi monoton. Karena setiap hari adem damai terus jadinya kayak nggak ada progress atau kalaupun ada, progressnya lambat banget. Dan karena semua karakter- baik Sei sang heroine kita maupun karakter lainnya- terlalu kalem dan reasonable, somehow karakterisasi tokohnya jadi terasa bland dan shallow. Humor juga sekedarnya saja dan tidak terlalu berlebihan. Makanya bagi sebagian orang yang prefer cerita yang exciting, plot novel ini akan terasa boring banget.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Seijo no Maryoku wa Bannou desu adalah bacaan isekai yang sangat ringan. Walaupun romance-nya sangat kurang buat ukuran novel otome, tapi secara garis besar cukup enjoyable dan enak dibaca, terutama buat yang sedang mencari bacaan yang nggak bikin naik darah atau mikir keras. Then again, mungkin memang inilah ciri khas novel isekai yang tokoh utamanya orang kantoran; tidak akan ada kerusuhan tak berarti karena sebagai budak korporat, kita sudah capek dengan drama kehidupan dan pengennya hidup tenang dan damai saja tanpa keributan.
Sei adalah cita-cita kehidupan para wanita karir: bisa kerja sesuai passion di tempat kerja yang lingkungannya nggak toxic, skincarenya ngefek, punya kehidupan work-life yang balance, punya (calon) pacar ganteng bin romantis, dan punya relasi yang baik dengan orang sekitarnya. Maka dari itu, aku merekomendasikan novel ini kepada semua OL lelah (yeah, I'm talking abut myself too) yang ingin rileks sambil sedikit bermimpi punya kehidupan yang perfect seperti Sei.
Sekedar tambahan, bagi yang ingin coba membaca web novelnya silahkan langsung akses novel ini di ncode.
Comments