[Book Review] Behind Closed Doors: Sex Education Reformed
- Syllia Stera
- Aug 24, 2021
- 2 min read

Judul: Behind Closed Doors: Sex Education Reformed
Penulis: Natalie Fiennes Bahasa: Bahasa Inggris ISBN: 0745338739
Summary:
Di belahan dunia manapun, pembicaraan mengenai seks adalah hal yang bersifat privat. Sama halnya dengan topik mengenai sex education, yang biasanya masih dianggap tabu di beberapa komunitas dan hanya terpaku pada topik yang berkaitan dengan biologis dan kesehatan.
Namun, di buku ini Fiennes tidak membahas mengenai sex education dari segi biologis dan kesehatan, melainkan dari segi sosial dan poltik. Ada 12 topik yang dibahas disini yaitu seks, identitas gender, maskulinitas, body image, consent, kontrasepsi, keperawanan, kekerasan seksual, seksualitas, pornografi, pekerja seks dan relationship.
Bagimana perbedaan pandangan masyarakat di masa lalu dan masa kini mengenai topik yang sudah disebutkan diatas, dan bagaimana politik dan pemerintah memberikan perubahan terhadap pandangan masyarakat dan berbagai perjuangan untuk mendapatkan kesetaraan gender. Melalui Behind Closed Doors, Fiennes membahas sex education dari sudut pandang sosial-politik, dan memperlihatkan pada kita bahwa bahkan di ranah privat seperti seks sekalipun, kita tak bisa lepas dari politik namun masih bisa melakukan berbagai perubahan yang radikal.

Jujur, selama ini pandanganku soal sex ed masih terpaku ke topik soal kesehatan. Seks yang aman dan sehat, berbagai macam penyakit kelamin, pokoknya hal yang berkaitan dengan teknisnya lah. Kalaupun topiknya dikembangkan, paling sampai level membicarakan soal consent dalam hubungan seks.
Tapi ternyata sex ed yang dibahas disini bukan sex ed dari segi biologis seperti yang kukira, dan malah ngomongin soal sospol. Awalnya agak kaget dan merasa kayak ter-php, tapi setelah dibaca lebih lanjut ternyata menarik juga. Aku jadi belajar bahwa segala hal yang berhubungan dengan seks ini perkembangannya nggak melulu terkait dengan sains dan budaya, tapi ternyata pemerintah pun juga punya andil besar membentuk imej tentang seks yang selama ini kita kenal.
Penjabaran di buku ini juga ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti. Ada juga wawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan topik yang dibahas, sehingga bisa jadi masukan tersendiri buat kita juga. Di akhir setiap bab juga ada pranala luar, jadi kita bisa mencari tahu lebih banyak mengenai topik yang menurut kita menarik.

Sama seperti ilmu lainnya, sex ed juga akan selalu berkembang mengikuti perubahan jaman. Makanya kita disini membahas sex ed dari segi sospol, dan ini bener-bener sudut pandang yang berbeda dari yang selama ini kita kenal (untuk ngebahas soal seks). Tapi karena alasan itulah buku ini kurang cocok buat orang yang masih belum punya pengetahuan tentang sex ed yang mendasar.
Namun buku ini cukup bagus untuk jadi pengantar ketika kita mau belajar lebih lanjut tentang sex ed lanjutan karena bahasanya yang simpel dan mudah dimengerti. Baik perempuan atau laki-laki, menurutku semua yang tertarik soal sex ed sebaiknya baca buku ini untuk lebih menambah pengetahuan. Apalagi karena buku ini juga nggak tebal-tebal amat, jadi pasti bisa dibaca dengan sekali duduk tanpa bikin mumet.
Comments