[Book Review] The Time Travelling Fashionista 1 - On board the Titanic

Judul: The Time Traveling Fashionista - On Board The Titanic

Penulis: Bianca Turetsky

Bahasa: Bahasa Inggris

ISBN: 0316105422

Summary:

Louise Lambert hanyalah anak umur 12 tahun biasa yang tinggal di Connecticut. Yang membedakan Louise dengan anak lain seumuran dia adalah, Louise punya big passion soal segala hal yang berbau vintage fashion.

Suatu hari Louise dapat undangan via surat untuk datang ke Travelling Fashionista Vintage Sale, dan dengan semangat 45 dia pun jalan kesana. Rencana belanja hedon berubah jadi petualangan ketika setelah nyobain dress pink yang kelihatan fabulous, Louise mendadak pingsan dan waktu sadar ternyata dia udah time traveled ke Titanic. Louise pun menjalani petualangan sebagai sosialita first class Titanic sambil mencari cara untuk kembali ke jamannya sebelum tragedi terjadi.

Well, I gotta admit, the first thing that drawn me to this book is its georgeous cover and the catchy title. Cover art-nya bagus, bener-bener menggambarkan tema fashion yang diusung di buku ini. Dan ternyata bukan cuma covernya, tapi di dalam bukunya pun banyak ilustrasi berbagai dress yang muncul sepanjang cerita. Jadi aku nggak perlu susah-susah ngebayangin, tapi juga bisa ngeliat sendiri kayak gimana dressnya. Which is a big help buat awam fashion kayak aku, karena bahkan dengan segala deskripsi itu tetep aja bakal sulit buatku untuk ngebayangin dress macam apa yang muncul di cerita.

Plotnya termasuk ringan dan bisa dibilang safe for children, walaupun waktu kucek ratingnya masuk ke kategori Young Adult. Menurutku ini bisa jadi bacaan anak atau remaja, yah 13+ lah. I mean, tokoh utama kita, Louise aja masih bocah umur 12 tahun gitu loh. Konflik ceritanya sendiri juga nggak terlalu berat, jadi buat anak remaja pun masih bisa masuk lah.

Ceritanya memang tentang time travel, but I like how Louise is actually not an expert in history. Unlike most shoujo heroine yang somehow selalu inget detail apa aja yang terjadi di masa ketika mereka time travel, Louise nggak tahu apa-apa soal Titanic selain fakta kalau kapal itu bakal tenggelam. Details yang realistis kayak gini jadi poin plus buatku karena aku udah bosen sama heroine yang time travel ke jaman dulu dan serba tahu segalanya. It’s kinda refreshing to have an immature MC who act according to her age instead of a Mary Sue.

But of course there are some things i don't like too. Salah satunya adalah background story yang terlalu kepanjangan. Bagus sih punya background yang solid, tapi jadinya masuk ke inti ceritanya lambat banget, sementara konflik dan klimaksnya itu sangat fast paced. Pace cerita yang terlalu lambat di depan tapi cepat di klimaksnya kayak gini membuat endingnya juga jadi kurang memuaskan buatku. Ketika sampai di ending, rasanya jadi menggantung dan ada rasa ‘udah nih gini doang?’.

Also another thing is, banyak karakter yang muncul dan dikasih established background, tapi ends up terbuang percuma karena jadi cuma sekedar nampang numpang lewat tanpa ada peran berarti dalam cerita. Paling kentara disini adalah Brooke, best friendnya Louise yang diceritain panjang lebar punya history lama bersama Louise tapi pada akhirnya nggak punya peran penting dalam cerita. Ada juga tokoh kayak Guggenheim dan Lucile yang jadinya cuma sekedar tokoh historis numpang lewat doang. Which is a shame padahal udah sengaja dikasih characterization.

Well, despite the faults, sebenernya buku ini adalah bacaan yang bagus kalau kamu pengen baca buku yang storynya ringan, dengan sedikit bumbu historical genre. Art-nya juga memanjakan mata banget. Cocok buat dibaca semua umur karena nggak ada plot berat atau gore. If you want a quick, light reading with fashion and history as its theme then this book is definitely for you.

Rating: 3.5/5