top of page

[Book Review] Circe

  • Writer: Syllia Stera
    Syllia Stera
  • Aug 25, 2021
  • 3 min read

Updated: Jan 15, 2023



Judul: Circe

Penulis: Madeline Miller

Bahasa: Bahasa Indonesia (terjemahan dari Bahasa Inggris)

ISBN: 0316556343


Summary:


Sebagai putri dari Dewa Matahari, Helios, Circe bukanlah anak yang istimewa karena dia tidak punya kekuatan yang menonjol seperti ayahnya atau kecantikan ibunya. Sifat Circe yang polos dan sensitif pun tidak seperti dewa-dewi pada umumnya yang acuh dengan manusia dan moralitas. Hal ini membuatnya terasing dari keluarga dan saudara-saudaranya. Sampai suatu hari Circe mengetahui bahwa ia punya kemampuan yang tidak dimiliki kaum Titan maupun dewa-dewi Olympus; Pharmakia, atau bisa juga disebut witchcraft.


Tidak hanya Circe, namun saudara-saudaranya juga memiliki kemampuan ini. Helios yang takut disangka mau memulai pemberontakan terhadap Olympus dan Zeus yang takut dengan kemampuan baru ini memutuskan untuk memberikan batasan kepada anak-anak Helios. Namun mereka semua masih dibiarkan hidup sebagai raja-raja yang berkuasa di dunia manusia. Semua kecuali Circe, si anak buangan yang diasingkan seorang diri ke pulau Aiaia.


Selama masa pengasingannya, Circe tidak diam saja. Ia mengembangkan pulaunya, meningkatkan kemampuan sihir, membuat berbagai macam ramuan serta ritual, dan bertemu dengan berbagai tokoh legendaris dalam legenda Yunani; Minotaur, Medea, Daedalus dan Icarus, dan tentu saja, Odysseus. Dan pertemuan dengan Odysseus inilah yang membawa Circe dalam intrik baru, yang mempertemukannya dengan orang-orang yang terpenting dalam hidupnya.



Circe adalah novel kedua karangan Madeline Miller, novelis yang terkenal dengan novel fenomenalnya, Song of Achilles. Sebenarnya aku juga pertama kali tahu soal Miller dari Song of Achilles, tapi sayang ternyata plotnya bukan seleraku. Tapi dari situ aku jadi tahu soal Circe, dan karena blurb-nya terlihat menjanjikan jadi kucoba buat membacanya.


And yeah, this book definitely not dissapoint. Sebenernya intinya ceritanya tentang drama kehidupan Circe dengan segala suka dukanya sih, tapi aku senang dengan gaya penceritaannya yang slow build tapi mendetail. Beberapa karakter memang cuma muncul sebentar di kehidupannya Circe, tapi penggambaran perilaku dan sifatnya sangat vivid sehingga jadi memorable banget walaupun cuma sekali lewat.


Cerita ditulis dari sudut pandang orang pertama, sudut pandang Circe. Dari sini kita melihat berbagai kejadian, namun dari sudut pandang subjektif Circe. Makanya kita bisa merasakan dengan jelas bagaimana perasaan Circe, dan memahami alasan semua tindakan yang dilakukannya di buku. Ini juga salah satu yang membuat character development Circe sampai di akhir buku terasa sangat memuaskan.


Character development Circe ini adalah hal favoritku di novel ini. To be honest, aku nggak punya ekspektasi apa-apa sama novel fantasy bikinan penulis barat karena world building dan perkembangan karakternya bikin emosi. Tapi character development Circe disini benar-benar bagus. Dari Circe yang pasrah dan penurut perlahan menjadi pribadi yang lebih independen walau masih penuh anxiety, sampai akhirnya dia benar-benar jadi orang yang bijak. Ini bener-bener perkembangan yang bagus karena selama ini kebanyakan character development di novel fantasi barat (terutama novel YA dengan karakter utama cewek) yang kubaca kesannya maksa dan abrupt gitu, nggak ada bagus–bagusnya sama sekali. Makanya baca Circe dengan development yang seperti ini serasa memberi angin segar dan harapan baru buatku.



Bagi yang kenal aku, pasti tahu kalau aku sudah sebel banget sama novel fantasy bikinan penulis barat dan lebih milih novel fantasy Asia timur karena world building dan perkembangan karakternya lebih tertata. Makanya waktu mulai baca Circe aku nggak punya ekspektasi tinggi ini bakal jadi bagus.


Eh, ternyata malah beneran bagus bukunya. Aku senang sama penggambaran dunianya yang detailed, character development yang bagus dan semua referensi mitologi Yunani yang ada disini. Walaupun permulaannya agak lambat, namun kesimpulannya sangat memuaskan


Beberapa orang juga bilang kalau buku ini menggambarkan women empowerment banget, dan aku setuju dengan pendapat itu. Kisah kehidupan Circe disini adalah perjuangan kehidupan seorang perempuan yang mencari jati diri dan menjadi independen. Jadi menurutku ini bacaan yang relatable buat cewek-cewek yang pengen jadi lebih strong dan empowered.


Jadi buat penggemar mitologi Yunani yang pengen baca buku dengan tokoh utama perempuan yang strong, buku ini recommended banget. Tapi cowok-cowok juga bisa kok baca bukunya, soalnya ceritanya memang bagus. Terjemahan Bahasa Indonesianya juga sudah ada, jadi bisa segera dicari di toko buku terdekat.


Rating: 4.5/5

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

  • Facebook
  • Twitter
  • LinkedIn

©2021 by Syllia's Book Trail. Proudly created with Wix.com

bottom of page