[Book Review] The Extraordinary Adventure of the Fakir Who Got Trapped in an IKEA Wardrobe

Judul: The Extraordinary Journey of the Fakir Who Got Trapped in an IKEA Wardrobe (L' extraordinaire voyage du fakir qui était resté coincé dans une armoire Ikéa) Penulis: Romain Puertolas Bahasa: Bahasa Inggris (terjemahan dari Bahasa Prancis) ISBN: 978-0804172080

Summary:

Ajatashatru Ogash (kita singkat jadi Aja karena namanya panjang dan ribet), seorang fakir dari India datang jauh-jauh ke Paris untuk melakukan satu hal nggak penting: belanja di IKEA. Lebih tepatnya, beli ranjang paku baru dari IKEA. Tapi, ada satu hal yang menarik: Aja adalah seorang fakir tipu-tipu. Semua ilmu yang dia tunjukkan ke pengikutnya adalah trik tipuan hasil kerja sama dia dan saudara sepupunya. Kedatangannya ke Paris pun penuh dengan tipu-tipu. Uang yang dibawanya cuma selembar 100 Euro, itupun uang palsu hasil print sendiri (mana cuma di print di satu sisi pula). Uang itulah yang akan dimanfaatkan buat membeli ranjang paku.

Setelah mendarat di Paris, Aja langsung menuju IKEA buat membeli ranjang pakunya. Sayangnya ketika dia mau membayar (dengan uang palsu) ternyata ranjang pakunya sold out dan baru akan di restock besok pagi. Jadilah Aja membuat rencana untuk numpang tidur di IKEA supaya tidak perlu bayar hotel.

Tapi tentu saja rencana Aja tidak berjalan dengan mulus. Karena ketika sedang ngumpet-ngumpet nginep di IKEA, ternyata petugas tetap datang malam-malam untuk mengatur stock barang. Aja yang panik memutuskan buat sembunyi di dalam lemari terdekat yang bisa dia jangkau. Sialnya, ternyata lemari itu adalah pesanan orang yang akan dikirim ke Inggris. Aja yang sedang sembunyi di dalam lemari pun cuma bisa pasrah dipacking dan dikirim ke luar negeri.

Tapi tentu saja, karena Aja tidak punya luck yang bagus (mungkin karma karena sudah nipu banyak orang) masalah tidak selesai hanya dengan terkirim ke luar negeri. Banyak hal yang terjadi sehingga akhirnya Aja terlempar-lempar ke berbagai negara- mulai dari Inggris, Spanyol, Italia, bahkan sampai ke Libya.

Petualangan ini membuat Aja bertemu dengan berbagai macam orang yang membuatnya memikirkan kembali mengenai kehidupan sebagai penipu yang sudah dijalaninya selama ini, dan apa yang akan dia lakukan mulai dari sekarang. Aja pun memutuskan untuk berubah. Namun, sebelum berubah tentu saja dia harus memikirkan cara bertahan hidup dari amukan supir taksi yang dendam kesumat karena sudah ditipu waktu di Perancis dulu.

Fun fact: I heard nothing about this book sampai suatu hari kebetulan buku ini lewat di Instagram feeds-ku. Dan karena kelihatannya menarik aku putuskan buat coba baca. And well, this book sure not dissapoint.

Salah satu hal yang paling kusukai dari buku ini adalah gambaran personality tokoh-tokohnya yang menarik. Well, karena genrenya komedi mungkin beberapa sikap tokohnya agak over the top, tapi tiap karakter digambarkan punya sisi baik dan buruknya masing-masing. Walaupun tentu saja diantara semua karakter yang ada disini, Aja adalah karakter yang dapat penggambaran karakter paling jelas (ya namanya juga MC!).

Character development Aja adalah hal yang paling menarik untuk dibahas disini. Aja awalnya adalah seorang fakir penipu yang egois dan shallow, namun pertemuannya dengan berbagai orang dari berbagai kelas sosial, ras, dan negara membuka matanya bahwa masih ada hal baik di dunia ini.

Menariknya, orang-orang yang banyak mengubah pola pikir Aja bukanlah orang-orang kulit putih yang membantunya, melainkan sesama warga negara dunia ketiga. Ini berbeda dengan kebiasaan novel-novel western pada umumnya, dimana biasanya tokoh ngeselin kayak Aja bisa berubah karena ada white people yang menunjukkan jalan hidup yang lebih baik. Quite a good change, if I may say.

Mungkin dari ringkasan ceritanya saja sudah bisa ditebak kalau buku ini bergenre komedi ringan, tapi setelah dibaca lebih lanjut ternyata ini lebih dari sekedar komedi. Di dalamnya ada banyak kritik terhadap ketimpangan sosial, terutama antara negara-negara dunia ketiga dan negara maju. Dalam cerita ini ada banyak gambaran bagaimana hal yang taken for granted sebagai hal biasa di negara-negara barat bisa dianggap sebagai privilege yang ‘wah’ di negara miskin, dan betapa ignorant-nya orang-orang di negara maju terhadap hal itu. Selain itu ada juga pembahasan untuk topik seperti illegal immigration, kemiskinan di negara dunia ketiga, dan kebaikan dalam diri manusia.

Pembahasan topik-topik sensitif seperti ketimpangan sosial antar negara yang dibahas disini cukup kental, tapi komedinya tetap over the top. Buku ini sukses membuat pembacanya memikirkan tentang masalah sosial tapi tanpa membuatnya terasa berat, karena sebagai komedi ya we should never took the story too seriously. In short: buku ini sukses menyeimbangkan antara komedi dan pembahasan masalah sosial yang diangkatnya.

I read this book expecting a poor comedy, but I ends up learning about illegal immigration and many other things.

Bisa dibilang buku ini penuh dengan unexpected surprise karena walaupun genrenya fun ternyata kita juga dapat banyak pandangan menarik tentang masalah sosial yang lagi in di dunia internasional. Walaupun endingnya juga sudah bisa diduga seperti apa, tapi perjalanan menuju endingnya itu penuh dengan surprise (in a good way).

All in all, this is definitely a good read. Ringan buat dibaca sambil santai, tapi juga memberikan pandangan menarik sehingga tidak cuma akan lewat begitu saja di memori kita sebagai just another comical story. Walaupun ada beberapa scene yang bisa membuat pembaca merasa "WTF?!" saking absurdnya, tapi tidak terlalu menganggu dan masih bisa dimaklumi karena, yah, namanya juga komedi.

Btw, kalau menurut informasi di Wikipedia, buku ini sudah dibuat versi layar lebarnya. Walaupun mungkin ada sedikit perbedaan kalau dibandingkan dengan versi bukunya, sepertinya bisa tetap jadi hiburan yang menarik.

Rate: 4/5